Salah satu keharusan muslim adalah menjalin dua
hubungan, yaitu hablum minallah (hubungan
baik kepada Allah) dan hablum minannas (hubungan
yang baik kepada sesame manusia). Allah swt.berfirman,
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri, (an-Nisaa’
: 36)
1.
HUBUNGAN KEPADA ALLAH SWT.
Di dalam ayat
di atas, manusia harus menjalin hubungan yang baik kepada Allah swt. dengan
menyembah dan menunjukan pengabdian kepada-Nya tanpa syirik, baik yang besar
maupun yang kecil. Dalam satu hadits, Rasulallah saw. bersabda,
“sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi
pada kalian adalah syirik yang kecil.” Sahabat bertanya , “apakah syirik yang
kecil ya Rasulallah?” Rasulallah menjawab, “Riya” (HR Ahmad)
2.
HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA
Manusia antara
satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, sudah seharusnya manusia bisa
menjalin hubungan yang sebaik-baiknya, contoh-contoh kepada siapa saja manusia
harus menjalin hubungan yang sebaik-baiknya disebutkan dalam ayat diatas
a. berlaku baik kepada orang
tua, hal ini karena orang tua telah melahirkan kita, membesarkan dan mendidik
dengan pengorbanan harta dan jiwa sehingga seorang anak tumbuh dan besar dengan
baik. Oleh karena itu, seorang anak mampu menunjukkan kebaikan dengan sebaik-baiknya kepada orang
tuanya, ini karena sebaik apa pun perbuatannya kepada orang tua, tetap saja hal
itu tidak mampu membalas jasa dan
kebaikan orang tua.
b. berbuat baik kepada kerabat.
Karena itu silaturrahmi harus disambung
dan dikuatkan. Bila seorang muslim memutuskan hubungan tali silaturrahim, bisa
menyebabkan dia terhalang masuk kedalam syurga
c. berlaku baik kepada anak
yatim. Setiap anak pasti membutuhkan kasih sayang, perhatian, pendidikan dan
nafkah dari orang tuanya. Namun, apabila orang tuanya telah wafat yang menyebabkan si anak menjadi yatim, maka
kaum muslimin dituntut untuk menggantikan
apa yang harus dilakukan orang tuanya terhadap anaknya.
d. berlaku baik kepada orang miskin. Menjadi miskin merupakan keadaan yang tidak
disukai oleh manusia. Oleh karena itu, kemiskinann harus diatasi meskipun pada
masyarakat kita semakin bayak orang yang menjadi miskin
e. berlaku baik kepada
tetangga, karena dia sangat kita butuhkan.
f. berlaku baik dengan teman sejawat. Seorang muslim harus bersahabat
dengan persahabatan yagn sebaik-baiknya, persahabatan yagn bisa berbagi dan
nerasakan penderitaan maupun kebahagiaan
g. berlaku baik kepada musafir.
Ketika melakukan safar (perjalanan) bisa jadi seorang merasakan kesulitan
meskipun tidak selalu berupa kesulitan ekonomi, misalnya tersesat jalan yang
perlu kita membantu menjelaskan rute perjalanan yang harus ditempuhnya, bukan
malah sengaja menyesatkannya.
h. laku baik kepada Hamba
Sahaya. Hamba Sahaya atua budak seharusnya diperlakukan dengan baik, karena dia
banyak membantu majikannya. Dalam kehidupan sekarang, kita menyebutkan dengan
pembantu rumah tangga meskipun ia berbeda kedudukannya dengan Hamba Sahaya.
1.
JANGAN SOMBONG
Dalam rangka
penyebutan kepada siapa saja manusia
harus berbuat baik, Allah swt. menutup ayat diatas denga n kalimat,
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” kesan yang bisa kita
tangkap dari kalimat ini adalah manusia jangan sombon kepada orang tuanya,
meskipun dia telah pintar dan kaya. Dia tidak boleh sombong dengan kerabatya,
meskipun meraka orang yang lemah, miskin dan bodoh jangan sombong kepada anak
yatim karena ada saatnya dimana anak kita menjadi yatim. Jangan sombong kepada
orang miskin karena ada saatnya dimana kita bisa menjadi miskin tiba-tiba.
Jangan sombong kepada tetangga karena merekalah orang yang memberikan
pertolongan atau kita meminta pertolongan saat kita kesulitan. Jangan sombong
kepada musafir karena ada saatnya kita pun menjadi musafir dan jangan sombong
kepada pembantu rumah tangga karena mereka besar bantuannya kepada kita
meskipun tidak besar upah yang kita berikan.