Selamat Datang di Blog > Dunia Smile

Daftar Isi

Kamis, 15 September 2011

Dua Suruan Allah




            Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang berisi suruan khusus kepada orang yang beriman, karenanya menjadi amat penting untuk kita perhatikan. Allah swt. berfirman,


  Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (al-Baqarah:172)

Berdasarkan ayat diatas, ada dua suruan Allah swt. untuk orang yang beriman, yaitu sebagai berikut.

1.      MAKAN YANG BAIK

makan merupakan kebutuhan manusia yang paling utama. Namun, kita tidak dibenarkan untuk memakan sesuatu tanpa mempertimbangkan aspek hukumnya. Itu sebabnya, Allah swt. menekankan kepada kita untuk makan yang halal halal dan thayyib (baik). Rezeki yang thayyib menurut ash-Shabuni dalam tafsir ahkamnya adalah rezeki yang halal, maka yang dihalalkan Allah adalah rezeki yang baik dan setiap yang diharamkan Allah adalah rezeki yang buruk.
            Makan yang halal dan thayyib memiliki dua maksud. Pertama, memakan makanan yang secara hokum yang telah dihalalkan seperti memakan daging sapi, kambing, kerbau, ayam, dan sebagainya. Kedua, memakan makanan yang di peroleh dengan cara yang halal, ini artinya pada dasarnya jenis makanan yang dihalalkan, dia bisa menjadi haram manakala memperolehnya dengan cara yang tidak halal.
            Dengan demikian, mencari rezeki didalam Islam tidak dibolehkan dengan menghalalkan dengan segala cara, apalagi sampai menggunakan jalur hokum untuk menghalalkan suatu yang tidak halal. Allah swt. berfirman,

dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 188)

2. BERSYUKUR

 Bersyukur bukanlah sekedar mengucapkan terima kasih atau alhamdulillah kepada Allah swt.. tetapi memanfaatkan kenikmatan itu untuk mengabdi kepada-Nya sehingga kenikmatan akan terus bertambah, baik dari segi jumlahmaupun rasa dalam arti betapa terasa banyak kenikmatan itu meskipun sebenarnya sedikit. Allah swt. berfirman,

“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim: 7)





Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More