Apa yang terjadi di Palestina dan Lebanon dan juga di belahan bumi lainnya sampai saat ini merupakan bukti dari firman
Allah (Qs, Al-Baqarah (2):120), sampai kapanpun kaum Yahudi dan Nasrani
tidak akan tinggal diam terhadap kemajuan kaum muslimin.
Semenjak
zaman Nabi Musa AS., bani Israil yang merupakn cikal bakal kaum Yahudi
dan bangsa Israil senantiasa membangkang terhadapfirman Allah dalam
surat Al-Quran surat Al-Baqarah (2) : 83 " dan (ingatlah) ketika kami
mengambil janji dari bani Israil (yaitu) : Janganlah kalian menyembah selain
Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, serta ucapkan lah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikan sholat dan tunaikanlah zakat". Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari pada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
Sesungguhnya
Allah telah memberikan kelebihan berupa kecerdasan ataupun yang lainnya
kepada bani Israil sehingga Bani Israil adalah manusia-manusia pilihan.
Tetapi dengan diberikannya kelebihan itu, kaum bani Israil banyak yang
ingkar terhadap kebesaran Allah. Inipun di buktikan denganfirman Allah
dalam surat Al-Baqarah (2) : 47 yang berbunyi " Hai bani Israil,
ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu (ingatlah
pula) bahawasanya pula Aku telah melebihkan kamu dari segala umat"
Bila kita kaji kembali peperangan yang terjadi saat ini antara Israel dan Libanon
dan juga Palestina, ini bukanlah suatu peperangan untuk memberantas
terorisme yang telah di gembar-gemborkan oleh Amerika yang mengaku
sebagai negara Adidaya dan Polisi Dunia, tetapi peperangan yang terjadi
merupakan peperangan yang telah menjurus kepada perang agama.
Negara-negara
yang berada di wilayah Timur Tengah yang merupakan negara-negara Arab
dan bermayoritaskan umat Islam, menjadi sorotan utama setelah kehancuran
negara Uni Sovyet yang berlandaskan pada sistem Komunis.
Dengan mengusung Sistem Demokrasi, Amerika menginginkan setiap negara
yang berada di wilayah Timur Tengah mengadopsi sistem yang diterapkan
oleh Amerika. Padahal bukan tujuan utama Amerika menerapkan sistem itu
karena Amerika sudah mengetahui bahwa Islam merupakan Agama paling
Demokratis tetapi lebih kepada kekayaan alam yang berupa minyak dan kaum
muslimin yang berada dinegara-negara Arab pada umumnya.
Islam
telah dipandang sebagai suatu kekuatan besar dalam menolak sistem yang
diterapkan oleh Amerika pada masa yang akan datang, sehingga dibuatlah
suatu rancangan agar Islam tidak berkembang dengan menyebarkan nama
terorisme terhadap kelompok-kelompok Islam yang menolak secara tegas
terhadap kebijakan Amerika.
Maka
dengan mengatasnamakan kelompok teroris itulah, Amerika memerangi
beberapa negara Islam yang didalamnya terdapat kelompok muslim yang
menolak dengan tegas terhadap kebijakan Amerika.
Sebutlah negara Afganistan dengan kelompok Al-Qaeda, Palestina dengan Hamasnya, Iraq, dan yang lain sebagainya.
Pada
saat ini Libanon digempur habis-habisan oleh Zionis Israel yang
merupakan negara boneka bentukan Amerika untuk menghancurkan kelompok
Islam Hizbullah. Sesungguhnya mereka kaum Yahudi dan Nasrani akan
menghalang-halangi kekuatan Islam untuk tunduk dan patuh terhadap sistem
yang mereka tetapkan.
Sumber : http://wari-wagito.blogspot.com