SMS
soal bahaya penyebaran virus HIV-AIDS melalui tusuk gigi dilakukan oleh
si penderita yang putus asa dalam hidupnya dan hendak menyebarkan pada
orang lainya menggunakan tusuk gigi di setiap warung makan.
"Meski ada SMS seperti ini, tetap kami perhatikan," kata Kabid Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Sanitasi Dasar (P2MPSD) Dinkes Lumajang, Dr. Syaiful Ihsan di ruang kerjanya, Senin (10/10/2011).
Ia mendapat SMS dari Bupati secara langsung, apalagi Kadinkes Buntaran juga dikirimi. Meskipun bahaya ini belum ada di Lumajang, tetapi tetap diwaspadai dan mengimbau pada warung makan yang menyediakan tusuk gigi.
"Dalam SMS itu, si penderita akan melukasi gusinya dengan tusuk gigi dan tusuk gigi dikembalikan pada tempatnya, bukan dibuang," ujar Syaiful.
Meski SMS mengenai penularan HIV-AIDS melalui tusuk gigi belum beredar di masyarakat, Dinkes Lumajang terus melakukan pengawasan dan sosialisasi pada sejumlah petugas kesehatan di Pelayanan.
"Kami meminta pada petugas kesehatan di desa untuk menyampaikan dengan baik, jangan sampai membuat keresahan," jelasnya.
Bahaya virus HIV-AIDS terus menjadi pantauan dan pengawasan utama dikarenakan di Lumajang setiap tahun ada saja penderita penyakit berbahaya yang belum ada obatnya itu.
"Meski ada SMS seperti ini, tetap kami perhatikan," kata Kabid Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Sanitasi Dasar (P2MPSD) Dinkes Lumajang, Dr. Syaiful Ihsan di ruang kerjanya, Senin (10/10/2011).
Ia mendapat SMS dari Bupati secara langsung, apalagi Kadinkes Buntaran juga dikirimi. Meskipun bahaya ini belum ada di Lumajang, tetapi tetap diwaspadai dan mengimbau pada warung makan yang menyediakan tusuk gigi.
"Dalam SMS itu, si penderita akan melukasi gusinya dengan tusuk gigi dan tusuk gigi dikembalikan pada tempatnya, bukan dibuang," ujar Syaiful.
Meski SMS mengenai penularan HIV-AIDS melalui tusuk gigi belum beredar di masyarakat, Dinkes Lumajang terus melakukan pengawasan dan sosialisasi pada sejumlah petugas kesehatan di Pelayanan.
"Kami meminta pada petugas kesehatan di desa untuk menyampaikan dengan baik, jangan sampai membuat keresahan," jelasnya.
Bahaya virus HIV-AIDS terus menjadi pantauan dan pengawasan utama dikarenakan di Lumajang setiap tahun ada saja penderita penyakit berbahaya yang belum ada obatnya itu.
sumber:inilah.com